Nuklir tidak selamanya berorientasi negatif. Teknologi nuklir juga
memiliki manfaat bagi kehidupan. Salah satunya dalam bidang kesehatan,
yakni untuk terapi penyakit kanker.
Menyadari manfaat tersebut,
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pun menjalin kerjasama dengan
perguruan tinggi, yakni Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
Purwokerto. Perjanjian kerjasama tersebut diadakan dalam rangka
penelitian dan pengembangan Teknologi dan Aplikasi Boron Neutron Capture
Cancer Therapy dengan Compact Neutron Generator.
Kemitraan
tersebut meliputi kegiatan pengembangan kalimatron neutron, uji in vitro
untuk sumber neutron non reaktor nuklir pada BNCT, penggunaan sumber
daya iptek yang terdiri dari sumber daya manusia, sarana prasarana dan
informasi dan penguatan jejaring iptek.
Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi (FST) Nastain, menyambut adanya ajakan penelitian dan
pengembangan aplikasi teknologi nuklir khususnya untuk kesehatan dari
BATAN ini. Sebab, lanjutnya, kanker merupakan pembunuh nomor dua di
dunia.
"Dengan adanya kerja sama ini semoga dapat menghasilkan
teknologi terapi kanker yang aplikatif. Semoga Unsoed dan BATAN bisa
saling melengkapi dan sinergi dalam sumber daya manusia, sarana
prasarana serta penelitian terutama untuk teknologi terapi penyakit
kanker," ungkap Nastain, seperti dikutip dari situs
Unsoed, Jumat (18/4/2014).
Pada
kesempatan berbeda, Kepala PSTA-BATAN Susilo Widodo menyatakan, secara
garis besar, teknologi nuklir secara garis besar dimanfaatkan untuk dua
hal, yaitu sebagai energi dan non energi. Nuklir yang merupakan sinar α
(alfa), sinar β (beta), sinar γ (gamma), maupun sinar x inilah yang
dimanfaatkan dalam berbagai bidang.
"Secara prinsip sama dengan
sinar tampak tapi memiliki panjang gelombang lebih pendek dan frekuensi
lebih tinggi sehingga memiliki energi yang sangat besar. Radiasi dari
sinar-sinar inilah yang jika diinteraksikan dengan berbagai variasi akan
menimbulkan efek tertentu," tutur Susilo.
Susilo menyatakan,
pemanfaatan nuklir dalam bentuk sinar tersebut secara tepat akan
mendatangkan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Sebab, jika
dikelola dengan sembarangan bisa menjadi bumerang yang dapat
membahayakan kehidupan manusia.
"Jika dikenakan DNA bisa mengubah
sifat-sifat DNA. Inilah yang diseleksi dengan memilih sifat-sifat yang
baik dan membuang sifat-sifat yang buruk. Berbagai produk pertanian
dengan kualitas tinggi dan umur pendekpun banyak dihasilkan dari
teknologi mutasi DNA melalui teknologi nuklir ini," tutupnya.