Indonesia terus melakukan inovasi untuk mengembangkan Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam hal pendidikan. Tujuannya, agar pendidikan di Tanah
Air sejajar dengan negara maju lainnya.
Di antara program
pengembangan SDM tersebut adalah meningkatkan kuota pelajar Indonesia
untuk menuntut studi di luar negeri, sebut saja di Amerika Serikat.
Meski demikian, belum banyak pelajar berminat melakukan hal ini.
Untuk itu, Ketua Ikatan Alumni
University
of Illinois at Urbana Champaign (UIUC) Indonesia, Bambang P.S.
Brodjonegoro yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan mengajak
kaum pelajar Indonesia untuk mempunyai keinginan melanjutkan
pendidikannya ke AS. Menurut Bambang, Indonesia saat ini membutuhkan
orang-orang yang ilmu tinggi dan berwawasan tinggi, namun alangkah
baiknya belajar di luar negeri.
"Kami tidak mengecilkan program
pendidikan dalam negeri. Memamg tidak semua orang bisa kuliah di luar
negeri, tapi dengan adanya seminar ini akan membuka peluang bagi pelajar
Indonesia kuliah di luar negeri," papar Bambang di saat membuka
seminar umum dengan tema Peningkatakan SDM Yang Berkualitas Melalui
Program Pendidikan Tinggi di AS Yang Bermutu dan Terjangkau, di Jakarta,
Sabtu (22/3/2014).
Seminar ini, lanjut Bambang, akan memberikan
tips dan trik bersekolah di AS. Bambang menilai, saat ini ada dua
pandangan masyarakat Indonesia tentang bersekolah di AS. Pertama, apakah
itu mahal? Dan kedua, apakah itu susah diterima?
"Padahal kita
punya slot, akhirnya yang mendaftar di AS tidak banyak karena ragu-ragu
masuk kuliah di AS. Anda lebih suka yang dekat-dekat, dan cuacanya
enakan, tidak ekstrem dan tidak ada salju," kata dia.
Acara ini
pun akan dihadiri oleh Armida Alisjahbana Menteri Negara Kepala
Bappenas, Lukita D. Tuwo Wakil Menteri Negara/Wakil Kepala Bappenas,
Rhenald Kasali Guru Besar FEUI, Haryanto T Budiman (JP Morgan), Jerry Ng
Dirut BTPN, Ito Warsito Dirut Bursa Efek Indonesia, Pahala Manshury MBA
Bank Mandiri, Anindya N. Bakrie Wakil Ketua Kadin.
Beasiswa lainnya: