Pemerintah telah mengalokasikan dana abadi untuk beasiswa yang
berprestasi untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri dari dana
pendidikan yang telah ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(ABPN).
"Sekarang ini kalau tidak salah ada Rp15 triliun yng
dipakai untuk beasiswa dan segala macam," ungkap Wakil Menteri Keuangan
Bambang PS Brodjonegoro di Kantornya, Jakarta, Sabtu (22/3/2014).
Dia
menambahkan, dana abadi ini setiap tahunnya akan berubah-berubah
tergantung kemampuan keuangan negara juga dan sesuai beberapa pelajar
yang diterima kuliah diluar negeri.
"Stabil karena sebagian besar ke SUN dan bank atau deposito pokoknya di instrumen investasi yang aman," sambungnya.
Menurut
Bambang, dana ini hanya untuk pendidikan tinggi (S2, S3 dan
seterusnya), tujuannya untuk diberikan kepada masyarakat Indonesia yang
kuliah di universitas terbaik luar negeri.
"Kategorinya tadi itu, 200 universitas terbaik di dunia," kata Bambang.
Lanjut
Bambang mengungkapkan, untuk mendapatkan dana beasiswa ini syarat
pertama harus diterima dulu di universitas sesuai kategori yang telah
ditetapkan, lalu mengajukan beasiswa ke Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan (LPDP) yang dibawah naungan Kementerian Keuangan.
"Pertama
harus diterima dulu. Penerimaan dan mengajukan beasiswanya, lalu yang
sudah saat diterimanya tentu harus punya prestasi bagus di Indonesianya.
Apakah rekomendasinya kuat, IPK nya bagus. Setelah itu pengajuan ke
LPDP di kantor sebelah ini," pungkasnya.
Beasiswa lainnya: